Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca Assalamu'alaikum wr wb .selamat datang diblog saya, mudah-mudahan blog ini bermanfaat untuk anda.selamat membaca

Selasa, 10 Mei 2011

Awas ati-ati entok sakit

Posted by don't cray On 20.24

1. AVIAN INFLUENZA (AI)
Penyebab : Virus famili orthomyxoviridae
Sumber infeksi : unggas piara, spesies unggas domestikasi yang lain, burung piara eksotik, unggas liar, hewan lain.
Tanda klinis : sangat bervariasi tergantung spesies, jenis kelamin, infeksi ikutan, virus yang menginfeksi, factor lingkungan dan sebagainya yaitu aktivitas menurun, konsumsi pakan menurun, emasiasi, ayam mengeram lebih lama, produksi telur menurun, gangguan pernapasan dari yang ringan sampai berat, batuk ,bersin lakrimasi yang berlebihan, sinusitis, bulu menggelapai, edema pada muka dan kepala, terdapat sianose pada kulit yang tidak berbulu, gangguan saraf dan diare.
Dari tanda klinis ini biasanya hanya salah satu tanda saja yang terlihat atau beberapa kombinasi. Pada kasus yang sangat cepat ayam-ayam mati tanpa tanda-tanda. Ayam sakit dalam keadaan komatose sering kepalanya menyentuh lantai.
Perubahan pasca mati : terlihat kongesti, hemoragi, transudatif dan perubahan nekrotik pada kulit, jengger, pial.
Pada penyakit berlanjut organ-organ yang lain akan terkena sering terlihat bintik kuning abu-abu pada hati, limpa, ginjal dan paru-paru.
Diagnosa : Dengan pemeriksaan serologi dan virologi. Spesimen berupa swab trakea dan kloaka.
Diagnosa banding : ND, Chlamydia, Mycoplasmosis dan bakteri.
Pengendalian : Tidak ada pengobatan yang spesifik, semua pengobatan hanya menunjang secara alam untuk melegakan alat pernapasan. Pengobatan dengan antibiotik hanya untuk mencegah efek ikutan pada infeksi bakteri dan mycoplasma.

2. SNOT (INFECTIOUS CORYZA)
Penyebab : Hemophilus paragallinarum
Tanda klinis : - Konsumsi makanan, produksi telur atau pertumbuhan menurun cukup tajam.
- terlihat adnya leleran hidung dan mata yang kadang-kadang disertai mata lengket / tertutup
- udema muka, gangguan pernapasan dan mungkin disertai diare
- keadaan ini melanjut dengan ditemukannya beberapa penderita dengan pembengkakan sinus infra orbitalis dan / atau eksudat pada kantung konjunctiva.
Perubahan pasca mati : peradangan yang bersifat kataral pada saluran hidung dan sinus-sinus, seringkali disertai eksudat pada rongga hidung. Seringkali ditemukan pembengkakan muka dan kadang-kadang balung.
Diagnosa : - sejarah, gejala klinis dan lesi yang menciri bisa digunakan sebagai dasar diagnosa.
- preparat ulas eksudat hidung harus dibuat dan diwarnai,
- isolasi dan identifikasi organisme dari eksudat sinus
- bisa juga dilakukan uji biologis terhadap eksudat dari sinus ayam peka
- HI dan AGID test serum penderita
Diagnosa banding : mycoplasmosis, pox unggas, pasteurellosis terbatas yang bersifat kronis
Pencegahan : - beli anak ayam yang bebas koriza dan pelihara dengan sanitasi ketat
- bila ada outbreak perlu dilakukan depopulasi kemudian kandang dibersihkan dan desinfeksi, istirahatkan beberapa hari. Kemudian masukkan ayam baru yang bebas koriza
- lakukan vaksinasi
Pengobatan : beberapa preparat sulfa dan antibiotik bisa digunakan. Obat yang bisa dipakai yaitu streptomycin, erythromycin, sulfadimethoxine

3. NEWCASTLE DISEASE (ND)
Penyebab : Virus Paramyxo
Penularan : Kontak dengan hewan sakit melalui eksudat, feses dan urine atau melalui perlengkapan kandang termasuk pakan. Penularan dari satu tempat ke tempat yang lain melalui transportasi, pekerja kandang, burung liar, angin, serangga dsb.
Tanda klinis : tergantung dari virulensi virus yang menulari bisa asimptomatis, gejala pernapasan ringan atau gejala pernapasan disertai gangguan syaraf atau kombinasi gangguan pernapasan dan digesti.
Perubahan pasca mati : tergantung pada strain yang menulari yaitu berupa bintik-bintik perdarahan pada proventrikulus, nekrose pada usus, kelainan saluran pernapasan berupa rhinitis, tracheitis, laringitis, pneumonia dengan eksudat kataralis atau mukopurulenta. Kelainan syaraf berupa ensefalitis, degenerasi dan nekrose otak. Dapat pula ditemukan perdarahan berupa ptechie pada pericard, epicard, subpleura, tembolok dan usus.
Diagnosa : isolasi dan identifikasi dengan uji HA (hemaglutinasi) dan HI (Hemaglutinasi Inhibition)
Diagnosa banding : Infectious bronchitis, infectious laryngotracheitis, mikoplasmosis, avian encephalomielitis.
Pengendalian : Sanitasi kandang yang baik, anak ayam harus berasal dari peternakan yang bebas ND dan selalu dilakukan vaksinasi pada hewan-hewan yang peka.

Ilmu melihara entok

Posted by don't cray On 20.18

1. SEJARAH SINGKATItik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).

2. SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yangmempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.

3. J E N I SKlasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:

1) Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2) Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3) Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.

4. MANFAAT
1) Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2) Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3) Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4) Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5) Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.

5. PERSYARATAN LOKASIMengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYASebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
Kondisi kandang dan perlengkapannyaKondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

6.2. PembibitanTernak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1) Pemilihan bibit dan calon indukPemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

2) Perawatan bibit dan calon induk
a. Perawatan BibitBibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b. Perawatan calon IndukCalon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.

3) Reproduksi dan PerkawinanReproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).

6.3. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan PreventifSanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
Pengontrol PenyakitDilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
Pemberian PakanPemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.

6. Pemeliharaan KandangKandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.


7. HAMA DAN PENYAKITSecara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1) penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2) penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck CholeraPenyebab: bakteri Pasteurela avicida.Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2. Penyakit SalmonellosisPenyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.

8. P A N E N8.1. Hasil UtamaHasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2. Hasil TambahanHasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga

9. PASCA PANENKegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a) Pengawetan dengan air hangatPengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b) Pengawetan telur dengan daun jambu bijiPerendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c) Pengawetan telur dengan minyak kelapaPengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d) Pengawetan telur dengan natrium silikatBahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e) Pengawetan telur dengan garam dapurGaram direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

Lahan entok ngasoh...

Posted by don't cray On 20.14

Sebelum memulai usaha peternakan bebek, tentunya hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan kandang, karena kandang sangat menentukan keberlangsungan
usaha peternakan bebek kedepan, apakah nantinya usaha tersebut untuk usaha bebek pedaging ataupun usaha bebek petelur. Pada prinsipnya adalah bagaimana mengusahakan itik/ bebek merasa nyaman di dalam kandang, karena kita ketahui bersama ada standarisasi dalam pembuatan kandang, atau dalam bahasa lain kandang yang memenuhi syarat salah satunya adalah kandang tersebut harus dalam keadaan kering, khususnya kandang untuk tempat istirahat bebek maupun kandang untuk tempat bertelur bebek. Hal ini juga berlaku untuk pemeliharaan bebek pedaging, jika kandang tempat istirahat bebek basah, atau becek, maka hal ini membuat tidak nyaman, sehingga bisa menghambat pertumbuhan bebek, ataupun mengurangi produktifitas telur yang dihasilkan.
Kandang yang akan kita buatpun masih mempunyai 2 pilihan, apakah pilihan dalam pembuatan kandang tersebut menggunakan system basah, atau bahkan kandang tersebut menggunakan system kering. Masing- masing system tersebut mempunyai keunggulan atau kekuatan masing- masing.
1. system basah mensyaratkan bahwa kandang tersebut harus ada tempat mandi untuk bebek, dengan kata lain bebek bisa bermain air setiap harinya, keunggulan pada system ini adalah kalau dengan tujuan pembudidayaan bebek petelur untuk ditetaskan maka system ini paling bagus, karena dengan adanya kolam air maka intensitas kawin lebih tinggi dibandingkan system basah. Selain itu kelebihan lainnya adalah bahwa system ini bagus digunakan agar pada saat musim hujan datang, produktifitas telur pada itik tidak menurun drastis.
2. system kering merupakan kebalikan dari system basah, dimana dalam kandang tersebut tidak ada kolam untuk mandi, air hanya untuk media air minum saja dan cuci kepala itik saja. Kelebihan dari system kering ini adalah bebek/itik dapat berproduksi secara optimal, karena energi yang diperoleh dari makanan sepenuhnya digunakan untuk memproduksi telur, selain itu kelebihan lainnya adalah bahwa system ini meminimalisir bau yang diakibatkan kotoran bebek. Selain itu system kering juga sangat menghemat lahan, daripada system basah yang harus ada alokasi lahan untuk mandi dan berenang itik.
Memilih system basah atu kering sepenuhnya tergantung kepada anda, karena masing- masing mempunyai kelebihan.

Entok ok

Posted by don't cray On 20.04

Menengok Usaha Ternak Entok

Walaupun masih bersifat usaha sampingan, beternak entok menjanjikan keuntungan.

Tegal memang terkenal sebagai sentra produksi itik, terutama petelur. Namun, seiring meningkatnya permintaan akan itik pedaging dari berbagai kota, Kelompok Ternak Tani Itik (KTTI) Kemiri Barat, Tegal, Jateng, melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan ternak entok (Chairina moschata).

Menurut Bambang Haryo Wicaksono, Ketua KTTI Kemiri Barat, walaupun masih sampingan, usaha ternak entok sangat menjanjikan bagi peternak itik. “Dengan membudidayakannya selama 90 hari akan memberikan keuntungan tambahan,” ungkapnya. Buktinya, ia dapat mengantongi keuntungan bersih Rp2 juta dari 200 ekor entok yang dipeliharanya selama 3 bulan.

“Melihat hasil itu, saya akan menambah populasi pada periode selanjutnya. Memang ternak ini merupakan tabungan, tapi harus dikelola dengan baik agar tetap menguntungkan,” ujar Bambang yang sudah mencoba beternak entok selama empat periode.


Irit Pakan

Bambang mengawali usaha budidaya entok dengan membangun kandang sederhana yang menghabiskan Rp450 ribu dan membeli anak entok umur sehari (day old duck-DOD) seharga Rp3.000 per ekor. “Saat ini kita mengusahakan sendiri bibitnya agar suplai dan kualitas DOD yang akan kita pelihara terjamin,” ungkapnya.

Selama masa pemeliharaan, entok mudah dikontrol. Hanya pada umur 1—21 hari saja yang harus dipantau secara rutin karena fase ini sangat rawan mati. Jika berhasil melewati fase tersebut, jumlah kematian di bawah 10%.

Selain itu, biaya pakan entok juga tidak terlalu besar, cuma mencapai Rp150/hari/ekor. Bila dibandingkan biaya pakan itik yang menghabiskan Rp280/hari/ekor, maka biaya pakan entok jelas lebih murah. Dilihat dari aroma dagingnya, daging entok pun relatif kurang tajam daripada aroma daging itik meskipun dengan pengelolaan sederhana.



Permintaan Tinggi

Pasar entok, masih menurut Bambang, cukup besar. Meski ia tidak dapat menunjukkan angka pasti, yang jelas, KTTI Kemiri Barat masih kewalahan dalam memenuhi permintaan dari rumah makan yang menyajikan menu bebek atau entok di kota Tegal saja. Belum lagi permintaan dari para pedagang, masih banyak yang tidak mampu mereka layani. Karena itu, kelompok peternak tersebut belum memasok ke pasar Jakarta. Selain dari Tegal, permintaan juga ada dari Karawang, Cirebon, dan Brebes.

Harga pasaran entok cukup tinggi. Harga per ekor paling rendah mencapai Rp25.000. Bila mendekati hari raya, harga bisa terdongkrak sampai Rp30.000—Rp40.000 per ekor. Lebih tinggi lagi pasaran entok jantan umur dua bulan, sekitar Rp50.000 per ekor.

Entok-entok itu dipasarkan pada ukuran 2,6—3 kg untuk yang jantan, sedangkan yang betina berbobot 1,5—1,9 kg.

Saat ini, KTTI Kemiri Barat melibatkan 400 peternak aktif untuk mengembangkan budidaya itik dan entok dengan pola intensif. Hal ini memang tidak wajib bagi anggota. “Jika peternak merasa tidak mampu, mereka masih diperbolehkan dengan pola tradisional saja, tapi skala 50—60 ekor juga sudah intensif,” ungkap Bambang. Sejauh ini jumlah populasi entok di kelompok tani juara nasional 2006 ini baru mencapai 700—1.000 ekor per periode.



Yan Suhendar



Analisis Usaha Tani Budidaya Entok Pedaging

Peruntukan Jumlah Biaya
Biaya Kandang Sederhana 200 ekor Rp 500.000
Biaya DOD 200 ekor x Rp3.500

Rp 750.000
Biaya Pakan :
1. Pakan voer ayam (1—15 hari ) 15 hari x 3 kg x Rp4.000

Rp 180.000
2. Pakan Ransum (16—90 hari) 75 hari x 56 kg x Rp200

Rp 840.000
Biaya Obat-obatan

Rp 50.000
Biaya Tenaga Kerja

Rp 150.000
Jumlah Rp2.470.000
Hasil penjualan 90% dari 200 ekor, yaitu 180 ekor @ Rp25.000

Rp4.500.000
Pendapatan Rp2.030.000